Cerita dan refleksi seputar rutinitas harian seorang imam katolik. Viva Christo Rey!

Sabtu, 23 Februari 2019

Jembatan Tua Noelbunu-TTS, Riwayatmu Kini!

Sesudah diterpa hujan deras terus menerus, akhirnya jembatan yang menghubungkan warga Oeekam dengan dunia luar putus. Jembatannya putus akibat tanah longsor, pada awal Januari 2019.

Jembatannya putus karena yang mengatur konstruksi tidak begitu peduli, atau mungkin tidak tahu, atau dana tidak cukup untuk mengantisipasi kondisi tanah longsor yang mungkin terjadi di tepi sungai Noelbunu.

Tapi jembatan ini putus karena memang sudah tua, tak sanggup lagi menahan beban.

Jembatan yang dibangun pada tahun 1995, saat pemerintahan Bupati Piet Tallo, menjadi satu-satunya jalan keluar masyarakat amanuban timur ke jalan raya trans timor.

Sebelumnya jembatan ini dibangun, kendaraan dari dan ke Oeekam, mencari jalan melalui tempat yang paling kurang-berbatu dan dangkal dengan aliran air yang tenang untuk menyeberang.

Namun jika terjadi banjir, maka tak ada jalan lain selain menunggu sampai banjir surut. Maka kesibukan di tepi sungai baik dari seberang Oelet maupun seberang O’bikase selalu rame dengan para penumpang yang menyeberang sendiri-sendiri (tanpa asuransi) dan menuju kendaraan lainnya yang sudah menunggu di seberang. Istilahnya over oto.

Sejak dibangun, meski cuma dengan deretan balok sebagai titian yang hanya cukup dilalui satu kendaraan sekali jalan, masyarakat Amanuban Timur sudah cukup senang.

Namun dengan kondisi yang sudah tua seperti sekarang ini, maka sedikit saja hujan, jembatan itu pasti ambruk. Mereka sudah minta ke pemerintah, sekurangnya kepada pihak yang berwajib, tapi hasilnya belum ada hasil.

Masyarakat Oeekam dan sekitarnya terus menunggu jembatan yang baru, dan mudah-mudahan penantian mereka bisa berujung dengan baik. Salam pembangunan!



0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget