Cerita dan refleksi seputar rutinitas harian seorang imam katolik. Viva Christo Rey!

Kamis, 27 Juli 2023

Minggu Biasa XVII/A: MEMILIH HARTA


Raj 3:5.7-12 Rm 8:28-30 Mat 13:44-52

PENGANTAR
Dalam Bac.I hari ini diceriterakan, bahwa Salomon diangkat menjadi raja Israel. Ia bukan seorang raja yang sudah lama dinantikan dan terlatih se-bagai orang yang baik dan bijaksana. Berlutut di hadapan Tuhan ia mohon bimbingan Tuhan agar dapat menjadi pemimpin yang pantas dan bijak. Ia mohon “hati yang faham” dan “tahu membedakan antara yang baik dan yang jahat” (ay.9). Kebijakan sejati adalah tahu membeda-bedakan. Maka jawab Tuhan atas permohonannya ialah: “Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian” (ay.12). Bijak berarti tahu taat kepada Allah. Dalam Bac.II Paulus menegaskan, bahwa Yesus adalah Putera Allah yang selalu taat kepada Allah Bapa-Nya. Dan dalam Injil Matius hari ini, Yesus menerangkan ketaatan manusia kepada Allah dalam suatu perum-pamaan: menjual segala miliknya untuk membeli apa yang dianggapnya sebagai yang terpenting bagi hidupnya. Memilih yang terbaik!

HOMILI
Pengertian atau gambaran tentang Kerajaan Surga diberikan Yesus dalam pelbagai perumpamaan. Misalnya, sebagai seorang yang mencari domba yang hilang; atau seorang perempuan yang kehilangan uang peraknya; seorang ayah yang kehilangan anaknya. Jadi kita seolah-olah ke-hilangan Kerajaan Allah itu. Yesus ketika tampil di depan umum mene-gaskan, bahwa Kerajaan Surga sudah datang. Tetapi murid-murid-Nya, baik dahulu maupun sekarang justru tetap bertanya: Kapan Kerajaan Allah akan datang? Bagaimana kita dapat mengenalnya?

Perlu diketahui, bahwa di zaman Yesus orang biasa menyimpan kekayaannya demi keamanannya di dalam tanah. Dan bila menangkap ikan, yang dianggap baik dikumpulkan dan tidak baik dibuang lagi kelaut. Dalam perumpamaan-perumpamaan itu yang dimaksudkan dengan Kerajaan Allah bukanlah suatu lembaga atau badan, melainkan seorang pribadi, yaitu Yesus dari Nasaret. Pribadi inilah merupakan gambaran Allah yang tak kelihatan. PRIBADI YESUS sendiri itulah Kerajaan Allah yang diwartakan-Nya kepada kita dengan diterangkan dengan perumpamaan-perumpamaan. Dan Kerajaan Allah itu telah diwartakan dan diperlihatkan Yesus kepada kita lewat ajaran, perbuatan, penderitaan, kematian dan kebangkitan-Nya.

Meskipun demikian harus diakui, bahwa kerapkali kita merasa belum mampu menerima, memiliki apalagi menghayati sepenuhnya apa yang diwartakan Yesus tersebut, baik bagi diri kita sendiri maupun dalam hubungan kita terhadap orang lain. Apakah sebabnya? Karena kita belum mau konsekuen mengambil keputusan untuk memilih harta, yaitu ajaran dan teladan hidup Yesus yang terbaik bagi kita!
Yesus telah mewartakan Injil tentang Kerajaan Allah, atau dengan kata lain Ia telah mengadakan evangelisasi pribadi diri-Nya dengan segala kebaikan-Nya, namun juga dengan segala tuntutan-Nya! Terutama di zaman kita sekarang ini, di mana terdapat situasi dan kondisi masyarakat yang penuh ketegangan, kekhawatiran, ketidakpastian, kehilangan harapan, kita sangat membutuhkan reevangelisasi atau evangelisasi baru.

Apa artinya bagi kita?
Mengadakan reevangelisasi atau evangelisasi baru berarti menggali kembali harta Injil, yaitu Pribadi Yesus yang terpendam dalam hati kita. Dan harta yang diketemukan lagi itu dibandingkan nilainya dengan harta tampak yang kita miliki lahiriah sekarang ini. Harta yang terpendam ialah Sabda Allah, Injil, ajaran dan teladan Yesus, sedangkan harta lahiriah yang tampak ialah kekayaan, pangkat, kedudukan, popularitas dan banyak lainnya, seperti fasilitas, kemewahan. Maka mengadakan evangelisasi baru berarti mau dan berani mengambil keputusan, harta mana yang akan dipilih: Injil yaitu sabda Allah atau harta kekayaanku? Perintah Allah atau kehendak/keinginanku sendiri?
Yesus datang untuk memasukkan kita ke dalam Kerajaan-Nya, yang sudah dibangun-Nya. 

Di dalam Kerajaan-Nya Ia hanya berbuat yang baik: memberi makan minum kepada orang lapar, menyembuhkan orang sakit, menghibur orang yang susah dan berduka, mengusir setan, mengampuni orang berdosa, membangkitkan orang mati, meskipun Ia sendiri rela mende-rita dan mati di salib. Namun bangkitg kembali! Itulah Kerajaan-Nya, itulah harta yang diberikan kepada kita, bukan harta apapun lainnya! Karema itu marilah kita selalu memilih dan memiliki harta Yesus yang murni.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget