Cerita dan refleksi seputar rutinitas harian seorang imam katolik. Viva Christo Rey!

Jumat, 24 November 2023

MINGGU BIASA XXIV/A: HR TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM

Yeh. 34:11-12,15-17Mzm. 23:1-2a,2b-3,5-61Kor. 15:20-26,28Mat. 25:31-46.

Pendahuluan: Bacaan Kitab Suci hari ini berkisar pada adegan Penghakiman Terakhir tentang kedatangan Yesus Kristus dalam kemuliaan dan kuasa. Paus Pius XI-lah yang membawa Pesta Kristus Raja ke dalam liturgi pada tahun 1925 untuk membawa Kristus sebagai Penguasa, dan nilai-nilai Kristiani, kembali ke dalam kehidupan umat Kristiani, ke dalam masyarakat, dan ke dalam politik. Pesta ini merupakan pengingat bagi pemerintahan totaliter Mussolini, Hitler dan Stalin bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya Raja yang Berdaulat. Meskipun Kaisar dan Raja sekarang banyak terdapat dalam buku-buku sejarah, kita tetap menghormati Kristus sebagai Raja Alam Semesta dengan menobatkan Yesus di dalam hati kita, menyerahkan hidup kita kepada Tuhan. Pesta ini menantang kita untuk melihat Kristus Raja dalam diri setiap orang, terutama mereka yang dianggap paling tidak penting oleh masyarakat kita, dan untuk memperlakukan setiap orang dengan kasih, belas kasihan, dan kasih sayang yang sama seperti yang ditunjukkan Yesus. (+ anekdot pembuka homili)


Pelajaran Kitab Suci, yang dirangkum: Bacaan pertama, diambil dari Nabi Yehezkiel, memperkenalkan Allah sebagai Gembala yang Baik, mengingatkan kita akan klaim Kristus sebagai Raja Gembala yang Baik, yang memimpin, memberi makan dan melindungi domba-domba-Nya. Dalam Mazmur Tanggapan hari ini (Mzm 23), kita bersukacita di dalam Yesus, Gembala yang Baik bagi kita. Dalam bacaan kedua, Santo Paulus menampilkan Kristus sebagai Raja-Penguasa yang mahakuasa yang membangkitkan orang mati dan kepada-Nya segala bentuk kekuasaan dan otoritas pada akhirnya harus menyerah. Injil hari ini menggambarkan Kristus Raja yang datang dalam kemuliaan Surgawi untuk menghakimi kita, berdasarkan bagaimana kita membagikan kasih dan berkat kita kepada orang lain melalui tindakan amal yang tulus dalam hidup kita. Yesus hadir di hadapan kita saat ini, tidak hanya sebagai Gembala Baik yang memimpin, memberi makan, dan menyembuhkan domba-domba-Nya, namun juga tinggal bersama orang-orang yang kita sayangi. Dalam perumpamaan pemisahan domba dari kambing pada Hari Penghakiman Terakhir, setiap orang yang kita serahkan diri kita, “lapar, haus, atau orang asing, telanjang, sakit, atau dalam penjara,” dinyatakan kepada kita sebagai orang yang paling berdosa. bangkit Yesus. Pahala atau hukuman kita bergantung pada bagaimana kita mengenali dan memperlakukan Yesus yang telah bangkit dan berada dalam kemiskinan.


Pesan-pesan kehidupan: 1) Kita perlu mengenali dan menghargai kehadiran Kristus di dalam diri kita dan menyerahkan hidup kita pada pemerintahan Kristus: Karena Kristus, Raja kita, hidup di dalam hati kita bersama Roh Kudus dan Bapa Surgawi-Nya dan memenuhi jiwa kita dengan rahmat-Nya, maka kita kita perlu belajar menyerahkan hidup kita kepada-Nya, hidup dalam Hadirat Kudus-Nya, dan melakukan kehendak Tuhan dengan membagikan kasih pengampunan-Nya kepada orang lain di sekitar kita. Menyadari kehadiran-Nya dalam Alkitab, Sakramen-Sakramen, dan dalam komunitas yang beribadah, kita perlu mendengarkan dan berbicara kepada-Nya.2) Kita perlu belajar menjadi pelayan: Karena Kristus adalah Raja-Hamba, kita diundang untuk menjadi Raja-Hamba-Nya. warga negara yang setia dengan memberikan pelayanan yang rendah hati kepada orang lain dan dengan membagikan belas kasihan dan pengampunan Kristus kepada orang lain. 3) Kita perlu menggunakan otoritas kita untuk mendukung pemerintahan Yesus. Pesta ini merupakan sebuah undangan kepada semua orang yang mempunyai kuasa atau otoritas di ranah publik atau privat untuk menggunakannya bagi Yesus dengan memberikan kesaksian tentang Dia dalam cara hidup kita. Orang tua diharapkan menggunakan otoritas yang diberikan Tuhan untuk mendidik anak-anak mereka dalam cita-cita Kristen dan cara hidup Kristen yang berkomitmen. 4) Kita perlu menerima Yesus Kristus sebagai Raja kasih. Yesus. yang datang untuk mewartakan kepada kita semua Kabar Baik tentang kasih dan keselamatan Allah, memberi kita perintah kasih-Nya yang baru: “Kasihilah satu sama lain seperti Aku telah mengasihi kamu,” (Yoh. 13:34), dan menunjukkan kasih itu dengan mati demi kita orang berdosa. Kita menerima Yesus sebagai Raja kasih kita ketika kita mengasihi orang lain sebagaimana Yesus telah mengasihi kita — tanpa syarat, tanpa pengorbanan, dan dengan kasih agape.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget