Cerita dan refleksi seputar rutinitas harian seorang imam katolik. Viva Christo Rey!

Sabtu, 12 Oktober 2024

Gagasan Homili: Minggu Biasa XXVIII Prioritas kepada Tuhan bukan Harta

OT XXVIII [B] Oct 13: Wis 7:7-11; Heb 4:12-13; Mk 10:17-30 (or 10:17-27)

Tema utama: Kita harus memprioritaskan Tuhan dalam hidup kita, bukan harta kita. Bacaan hari ini mengingatkan kita bahwa kita tidak memiliki apa pun dalam hidup kita yang kita tolak untuk menyerah kepada Tuhan.Hal-hal ini sering merasuki kita, karena ketika kita memberikan "barang" kita prioritas utama dalam hidup kita, kita menjadi tawanan harta benda kita. Dengan demikian, kita melanggar Perintah Agung Pertama, "Janganlah kamu memiliki allah lain selain aku" yang menuntut agar kita memberikan prioritas mutlak dan tanpa syarat kepada Tuhan.

: Bacaan pertama menasihati kita untuk menggunakan kebajikan kehati-hatian yang diberikan Tuhan untuk mencari hikmat sejati dan membedakannya dari realitas duniawi yang lenyap, seperti kekayaan atau pengaruh politik dan sosial. Salomo memilih Hikmat di atas segalanya - dan dia menerima "segala sesuatu yang lain" bersamanya! Karena Yesus adalah Kebijaksanaan yang Berinkarnasi, ketika kita menempatkan mengikuti Yesus di atas segalanya, kita juga menerima "segala sesuatu yang lain" bersama dengan Yesus.

Dalam Mazmur Responsorial (Mzm 90), kita memohon kepada Tuhan untuk mengajari kita bagaimana membuat penilaian dan pilihan yang tepat dalam hidup kita agar kita dapat hidup bersama-Nya selamanya.

Bacaan kedua memperingatkan kita bahwa kita bertanggung jawab kepada Allah atas penggunaan kita, atau penyalahgunaan, -berkat-berkat-Nya, dan bahwa "firman Allah yang hidup dan efektif" harus menjadi penuntun kita dalam mengevaluasi penggunaan berkat-berkat-Nya kita.

Dalam pilihan Injil hari ini (Mrk 10:17-30), kita menemukan tiga bagian: narasi tentang perjumpaan Yesus dengan seorang orang kaya, perkataan Yesus tentang kekayaan sebagai kemungkinan hambatan bagi pemuridan, dan janji Yesus tentang pahala bagi mereka yang berbagi harta benda mereka dengan yang membutuhkan. Mengingatkan orang kaya tentang perintah-perintah yang berhubungan dengan relasi dengan orang lain, Yesus menantangnya untuk menjual apa yang dia miliki, dan memberikan uang itu kepada orang miskin. Para murid terkejut dengan tantangan ini. Tetapi Yesus menyatakan bahwa agama yang benar terdiri dari berbagi berkat seseorang dengan orang lain daripada menimbun dan/atau terlalu terikat padanya.

Pesan kehidupan: 1) Kita perlu menerima undangan untuk berbagi dengan murah hati. Awalnya, Yesus, dalam kasih yang murah hati dan berkorban, memberi kita diri-Nya; sebagai tanggapan, kita menemukan keinginan yang meningkat di dalam hati kita untuk memberikan Yesus diri kita sendiri, dan dengan demikian untuk memasuki hubungan Iman yang Yesus tawarkan kepada kita. Tuhan tidak meminta kita untuk menyerahkan kekayaan kita, tetapi Dia meminta kita untuk menggunakannya dengan bijaksana dalam pelayanan-Nya, tidak membiarkan barang2 menguasai hati kita. Allah memberi kita waktu, bakat, kesehatan, kekayaan, dan kesejahteraan agar kita dapat menggunakannya sebagai pelayan yang baik dalam pelayanan terhadap orang lain.

2) Marilah kita membuat daftar periksa prioritas dan keterikatan kita, dan berikan prioritas utama kepada Tuhan: Apakah kemarahan, nafsu, kerakusan, kebiasaan jahat, kecanduan, kecemburuan, menyimpan dendam, perselingkuhan, atau kecurangan di antara kebiasaan kita sebagai prioritas? Marilah kita mengundang Tuhan ke dalam hidup kita setiap hari dengan berdoa memohon kasih karunia-Nya yang menguatkan dan urapan Roh Kudus-Nya sehingga kita dapat memberikan prioritas utama kepada Tuhan, menjaga Alkitab sebagai panduan kita. 3) Kita perlu memperoleh hidup kekal dengan menghidupi Iman kita kepada Yesus sebagai Allah dan Juruselamat kita, dan, dengan kasih karunia Allah yang menguatkan, melepaskan diri kita dari keterikatan yang tidak perlu.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Blog Archive