Cerita dan refleksi seputar rutinitas harian seorang imam katolik. Viva Christo Rey!

Rabu, 29 Januari 2025

NOT BY FAITH ALONE: Memahami Doktrin Katolik tentang Iman dan Perbuatan

 

Sering kali, kita mendengar ungkapan "sola fide" by faith alone beredar dalam diskusi tentang bagaimana memiliki hubungan dengan Tuhan. Tetapi bagi umat Katolik, masalahnya lebih bernuansa. Kita percaya bahwa iman adalah titik awal, tetapi itu bukan seluruh perjalanan. Mengapa kita berpikir seperti ini? Mari selami ajaran Gereja Katolik dan lihat apa yang dikatakan Alkitab dan Katekismus Gereja Katolik tentang masalah ini.

Apa artinya "Iman Saja"?

Konsep "iman doang" berasal dari Reformasi, yang dipelopori oleh tokoh-tokoh seperti Martin Luther pada abad ke-16. Idenya adalah bahwa iman kepada Yesus Kristus cukup untuk keselamatan kita, tanpa perlu perbuatan baik atau mengikuti hukum agama tertentu.

Tapi, Gereja Katolik memiliki perspektif yang berbeda. Mari kita jelajahi itu.

Peran Iman dalam Ajaran Katolik

Iman mutlak penting. Katekismus Gereja Katolik (CCC) mengatakan, "Percaya kepada Yesus Kristus dan kepada Dia yang mengutus-Nya untuk keselamatan kita adalah perlu untuk memperoleh keselamatan itu" (CCC 161). Ini menggemakan apa yang Yesus sendiri katakan: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yohanes 3:16).

Jadi, iman adalah jalan masuk kita ke dalam hubungan dengan Tuhan. Tapi apakah itu keseluruhan cerita?

Iman Harus Hidup Melalui Perbuatan

Yakobus, saudara Yesus, menulis dalam suratnya, "Apa gunanya, saudara-saudariku, jika seseorang mengaku memiliki iman tetapi tidak memiliki perbuatan? Bisakah iman seperti itu menyelamatkan mereka?" (Yakobus 2:14). Yakobus melanjutkan dengan mengatakan, "Iman dengan sendirinya, jika tidak disertai dengan tindakan, adalah mati" (Yakobus 2:17).

Menurut Gereja Katolik, tindakan kita—pekerjaan kita—mengalir secara alami dari iman yang benar kepada Yesus Kristus. CCC menangkap ini ketika menyatakan, "Iman tanpa perbuatan adalah mati" (CCC 1815).

Perumpamaan tentang Domba dan Kambing

Yesus membuat poin ini sangat jelas dalam perumpamaan tentang Domba dan Kambing (Matius 25:31-46). Dalam cerita itu, Yesus memisahkan orang-orang seperti seorang gembala memisahkan domba dari kambing. Kepada "domba" yang merawat yang lapar, sakit, dan yang membutuhkan, Dia berkata, "Marilah, kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku; ambillah warisanmu, kerajaan yang dipersiapkan bagimu sejak penciptaan dunia" (Matius 25:34). Intinya adalah bahwa tindakan mereka—perbuatan mereka—menunjukkan iman mereka.

Bukan Check List, Tapi Relasi

Sekarang, penting untuk dipahami bahwa Gereja Katolik tidak mengatakan Anda mendapatkan jalan ke Surga dengan menandai daftar perbuatan baik. Itu akan kehilangan intinya. Sebaliknya, perbuatan baik adalah curahan alami dari hubungan yang penuh kasih dengan Allah.

CCC menyoroti hal ini dengan mengatakan, "Murid Kristus tidak hanya harus memelihara iman dan hidup di atasnya, tetapi juga mengakuinya, dengan percaya diri memberikan kesaksian tentang itu, dan menyebarkannya" (CCC 1816). Iman itu seperti benih yang ditanam di tanah yang baik; itu tumbuh secara alami dan berbuah (Matius 13:23).

Kasih Karunia: Bahan Bakar di Balik Iman dan Perbuatan

Hubungan iman dan perbuatan ini dimungkinkan oleh kasih karunia, perkenan Allah yang cuma-cuma dan tidak pantas. Gereja mengajarkan, "Pembenaran kita berasal dari kasih karunia Allah" (CCC 1996). Dengan kasih karunia, kita memiliki iman, dan dengan iman, kita dapat melakukan perbuatan baik yang menyenangkan Tuhan (Efesus 2:8-10).

Sakramen: Saluran Rahmat

Dalam ajaran Katolik, Sakramen seperti Pembaptisan, Ekaristi, dan Pengakuan Dosa bukan hanya ritual tetapi saluran rahmat Allah. Mereka membantu mempertahankan dan menumbuhkan iman kita, memeliharanya sehingga perbuatan baik dapat mengikuti. Menurut CCC, Sakramen-sakramen "menopang orang Kristen dalam perjalanan iman" (CCC 1210).

Kesimpulan

Doktrin Katolik "Bukan Dengan Iman Saja" bukanlah penolakan terhadap pentingnya iman melainkan pemahaman yang diperkaya tentang bagaimana iman dan perbuatan hidup berdampingan dalam hubungan yang berbuah. Iman membawa kita ke jalan menuju Tuhan, dan karya kasih dan kasih adalah langkah kaki yang menandai jalan itu.

Dengan terlibat secara mendalam dengan iman dan perbuatan, yang dipelihara oleh kasih karunia Allah, kita dapat menggenapi apa yang Yesus katakan: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu" (Matius 22:37), dan "Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri" (Matius 22:39). Bagi umat Katolik, kedua perintah ini tidak terpisah tetapi dua sisi dari mata uang yang sama. Dan koin itu bukan iman saja atau Perbuatan saja tetapi perpaduan yang harmonis dan penuh kasih karunia dari keduanya.

Katolik memang joss!!

 

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Blog Archive