Sejarah Gereja Kupang, Gereja Katolik Zaman Kemerdekaan
Soekarno membacakan naskah Proklamasi (wiki) |
Di alam kemerdekaan, di bawah naungan Pancasila dan UUD 45 (bdk ps29) kehidupan beragama mengalami perkembangan yang menggenbirakan. Upaya peningkatan kualitas iman, sarana prasarana fisik serta organisasi gerejani mulai ditata dan dikembangkan. Hal-hal tersebut antara lain mencakup: perkembangan teritorial dan kategorial, iman dan karya-karya sosial; Regio Timor dibentuk pada tahun 1947, dengan Pater Yosep Dufels ditunjuk sebagai regional-provinsial yang berkedudukan di Halilhulik; Vicariat Apostolik Timor mendapat nama baru, yakni Vicariat Apostolik Atambua, tempat residensi vicaris; Stasi dan kapela-kapela dibentuk dan untuk membantu pelayanan karya pastoral disusun badan yang dinamakan Majelis Gereja yang kini dinamakan Dewan Pastoral Gereja (DPP).
Demi menunjang karya pengembangan iman, Pater J Kresten menyusun sebuah katekismus. Berbagai kegiatan inkuturatif banyak dilakukan oleh Pater V Lechovic. Bentuk-bentuk kegiatan tersebut berupa:
- Terjemahan naskah Kitab Suci (Sulat Knino), baik Kitab Perjanjian Lama (Fef Bela Mna) maupun Kitab Perjanjian Baru (Fef Bela Feu)
- Terjemahan naskah Katekismus (Katekismus In Nesan)
- Terjemahan kumpulan doa (Oe Mat Neno) dan kumpulan lagu Ibadat (Tsi Tanaeb Uis Neno).
Perhatian dan pelayanan Katekese umat basis serta kerasulan Kitab Suci secara intensif dilaksanakan pada masa bakti Pater Daniel Siga (1959-1961). Kunjungan pastoral keluarga digalakkan pada masa bakti pater John Nelissen SVD (1961-1967).
Menyangkut pelayanan dalam bidang sosial dapat dikemukakan hal-hal berikut. Perhatian bidang sosial karitatif sangat menonjol. Pater Lechovic SVD dan Pater J Kersten, SVD melakukan kunjungan rutin dan membantu para pasien yang kurang mampu. Dalam kaitan dengan pelayanan bidang pendidikan, Pater Kersten menulis buku ajar (teori musik sederhana) Tangga Bacaan Do Mi Sol. Buku tersebut diperuntukkan bagi murid pemula dalam jenjang pendidikan sekolah dasar (SR). Penyelesaian tugas penulisan buku ajar ini mendapat banyak bantuan dari pastor kapelan N Visser SVD.
Dalam kaitan dengan konservasi tanah-alam lingkungan alam Gereja Katolik memperlihatkan sikap kepedulian yang tinggi. Pastor kapelan Dr Jan van Doormal SVD mensponsori gerakan lamtoronisasi di wilayah kerajaan Amarasi. Jenjang pendidikan Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP) Katolik yang pertama dibuka tahun 1951. Lembaga pendidikan ini dikelola oleh Frater Bunda Hati Kudus (BHK dari Utrecht Belanda. (sekarang SMP Katolik Giovanni Kupang)
Pada awal jaman kemerdekaan, Bruder Agustinus Grijben SVD mulai membangun gedung gereja Kupang. Dengan demikian gedung Gereja Katolik Airnona dan Bakunase yang dipakai pada masa perang ditinggalkan. Gedung Gereja Kupang dikonsekrir pada tahun 1948. Pada tahun 1967 gedung ini dirombak dan diatas pondasinya dibangun gedung rumah pastoran.
Sarana transportasi laut yang sangat berjasa bagi aneka pembangunan fisik Gerejani di Nusa Tenggara Timur umumnya dapat disebutkan antara lain sebagai berikut:
1. Kapal motor Arnoldus yang beroperasi sejak tahun 1932
2. Kapal motor Theresia tahun 1946
3. Kapal motor Siti Nirmala tahun 1955
4. Kapal motor Stella Maris tahun 1959
5. Kapal motor Ratu Rosari tahun 1964
6. Kapal motor Ama tahun 1964.
Sarana transportasi ini berjasa bagi pengangkutan tenaga personil gerejani dan bahan bangunan gerejani NTT, termasuk Kupang.
*Bersambung ke bagian 5:
Masa Keuskupan Agung Kupang
Dikutip dari Mgr Gregorius Monteiro, SVD, Lintasan Sejarah Keuskupan Agung Kupangdalam Memoir Uskup Keuskupan Agung Kupang, 1997
0 komentar:
Posting Komentar