Cerita dan refleksi seputar rutinitas harian seorang imam katolik. Viva Christo Rey!

Senin, 28 Oktober 2019

Catatan untuk (calon) Petani


“Berapa lama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk makan sebuah pisang?”


Jawabannya tergantung tingkat kesabaran seseorang.


Orang yang sabar akan mulai dengan cara mencari anakan pisang, menanam, memelihara dan merawat tumbuhan pisang hingga mendapatkan buah pisang yang matang. Sesudah itu barulah pisang matang itu dipetik dan diolah untuk menjadi penganan apa saja yang sesuai dengan selera orang penanam pisang tersebut.


Cukup lama bukan?


Karena kelamaan maka kita tinggalkan saja. Mari kita menyimak dua gurauan di sini.


Pertama dalam sistem perekonomian, pertanian itu penting. Semaju apa pun sebuah negara ia tetap bergantung sepenuhnya pada sistem pertanian. Dunia hanya bisa memperoleh makan dari pertanian, bukan dari penjualan senjata. Mau makan itu senjata?


Bergelut dengan tanah untuk menghasilkan tumbuhan yang bisa dimakan itulah sejatinya kerja manusia. Pertanian adalah pekerjaan termulia sesudah berburu, karena dari situlah kita mengolah tanah tempat kita berpijak untuk menjadi makanan, menjadi bagian dari tubuh kita, menjadi bagian dari kepribadian kita.


Catatan ini belum selesai.


Perjalanan dari Soe Ke Kupang akan mulai terasa tersumbat, kalau sudah melewati hutan camplong. Begitu masuk dataran Oelmasi (yang secara keliru dieja Oelamasi) kau akan menyaksikan dua pemandangan yang saling bertolak belakang: tanah subur yang digarap menjadi sawah dan kebun sayur, bertumpang tindih dengan bangunan gedung pemerintahan maupun gudang dan toko-toko serta bangunan industri kecil. Kedua bentuk penghidupan ini sepertinya sedang berlomba-lomba mencari perhatian. Dan dari atas mobil atau sepedamotor yang melaju kau tidak mungkin lengah memperhatikan kedua bentuk kehidupan ini. Dan itulah yang terjadi. Mungkin kau tidak ambil peduli karena kau sedang buru-buru kembali ke kos untuk menyelesaikan tugas kuliah yang sudah ditinggal seminggu karena kau ke kampung untuk ikut pesta nikah sepupumu, tapi kenyataan ini benar-benar nyata sehingga kau bahkan mempertanyakan kembali jurusan perkuliahan kamu.


Mengapa saya memilih fakultas pertanian, bukan teknologi informasi?


Itu karena kau dalam lubuk hatimu sadar bahwa pekerjaan dasar yang paling dibutuhkan semua makhluk di muka bumi ini adalah pertanian.


Selamat menjadi sarjana pertanian. Jangan berhenti saat menggenggam ijazah tapi jadilah petani yang sejati….

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget