Cerita dan refleksi seputar rutinitas harian seorang imam katolik. Viva Christo Rey!

Senin, 21 Oktober 2019

Antara Timor Leste dan Papua New Guinea


Timor Leste adalah nama sebuah negara yang relatif baru, baru berdiri pada 20 Mei 2002. Kawasan negeri ini adalah di sebelah Timur pulau Timor. Sebelumnya kawasan ini merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai propinsi ke-27, yakni daerah propinsi yang baru bergabung jauh setelah Proklamasi Kemerdekaan NKRI.
Setelah menjadi negara baru, alih-alih semakin menjauh dari induknya NKRI, negara baru ini semakin menunjukkan kemesraan dengan Indonesia. Benar-benar mesra karena hampir segala kebutuhan terutama sembako, didatangkan dari negara Indonesia.
Mungkin pembaca akan manggut-manggut, bahwa Timor Leste sudah tidak lagi punya sangkut paut dengan Indonesia, karena itu cuma urusan hubungan diplomatis antar negara. “Kamu jual, kami beli!” atau “Kami membeli supermi, bukan mengemis dan diberi supermie”
Pertanyaannya, mengapa orang indonesia ikut-ikutan menyebut negara baru tersebut dengan Timor Leste?
Maksud saya dengan menyebut Timor Leste sebenarnya orang Indonesia lupa bahwa bahasa resmi negara Indonesia adalah bahasa Indonesia. Jadi kalau mau konsekuen, kita harus menyebut sebuah negara dalam bahasa kita sendiri. Misalnya negara Jerman bukan negara Deutschland. Polandia bukan Polska, Amerika Serikat bukan You Es Ei dsb. Jadi Timor Timur, bukan Timor Leste.
Tapi siapa peduli?
Di bagian barat Pulau Timor, ungkapan Tiles, akronim dari Timor Leste, justru menjadi bahasa gaul para anak muda. Lihat saja kalau foto yang diunggah ke media sosial disertai tagar Tiles, maka sertamerta kita berpikir seakan-akan pengunggah foto itu sudah berpetualang jauh ke sebuah negeri di atas awan, padahal yang dibuat anak itu cuma langgar kali di belakang rumah.
Apa maksud tulisan harbabiruk ini?
Maksudnya tidak jelas, tapi ajakannya saya kira cukup jelas: mari menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Oke, pertanyaan terakhir:
“Apa nama negara yang berbatasan langsung dengan Propinsi Papua?”
“Papua Nugini”
“Bukan, Papua New Guinea!”
“Oh, iya!”
Seorang profesor di sudut ruangan membisiki saya, “Ssst, itu masalah ipoleksosbudhankamnas Timor di Timur. Jangan dibawa-bawa ke blog ini!

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget