Cerita dan refleksi seputar rutinitas harian seorang imam katolik. Viva Christo Rey!

Rabu, 18 Maret 2020

Tugas-tugas Diakon dalam Perayaan Ekaristi


Jika seorang diakon hadir dalam perayaan Ekaristi dia menjalankan tugasnya dengan mengenakan pakaian resmi (stola dan dalmatik). Hal-hal yang dilakukan diakon antara lain:
1. Membantu imam dan berada di samping imam selama perarakan masuk (kecuali kalau dia membawa Evangeliarium maka dia mendahului imam.
2. Melayani piala atau buku Misale pada altar
3. Membaca Injil dan, jika diminta imam selebran, memberi homili (PUMR. 55)
4. Memberikan arahan kepada umat dan membacakan intensi doa umat
5. Membantu imam selebran dalam membagikan komuni, secara khusus sebagai pelayan Darah Suci, dan membersihkan dan mengatur bejana-bejana suci
6. Jika diperlukan, melakukan tugas pelayan lainnya (lektor, akolit, dll) jika mereka tidak hadir (no. 171)

Ritus Pembuka

  • Membawa Evangeliarium dengan sedikit diangkat, diakon mendahului imam dalam perarakan menuju altar, atau berjalan di sisi imam kalau Evangeliarium sudah ditakhtakan di altar (no. 172)
  • Saat tiba di altar, jika dia membawa Evangeliarium, diakon langsung menuju altar tanpa membungkuk atau berlutut. Sesudah meletakkan evangeliarium, bersama dengan imam, diakon menghormati altar dengan ciuman.
  • Kalau diakon tidak membawa Evangeliarium, dia berlutut atau berlutut bersama imam dan kemudian mencium altar. (no. 274)
  • Akhirnya kalau digunakan ukup (pedupaan), diakon membantu imam saat membubuhkan ukup dan mengukupi salib dan altar (no. 173). Sesudah pendupaan, diakon menuju ke tempat duduk bersama imam, duduk di sampingnya, dan membantunya jika diperlukan (no. 174)

Liturgi Sabda

  • Jika digunakan pedupaan, diakon membantu imam saat menaruh ukup selama dinyanyikan Bait Pengantar Injil
  • Kemudian diakon berlutut atau membungkuk di depan imam untuk memohon berkat, dengan suara rendah: Bapa, mohon berkat…. Imam memberkati diakon: Semoga Saudara…. dan diakon membuat tanda salib dan menjawab: Amin.
  • Kemudian diakon mengambil Evangeliarium dari altar dan dengan membungkuk menghormati altar, berarak menuju ambo, dengan sedikit mengangkat Evangeliarium, didahului ajuda pembawa ukup dan ajuda pembawa lilin bernyala
  • Diakon lalu menyapa umat, dengan tangan tetap terkatup: Tuhan bersamamu, lalu, Inilah Injil Yesus Kristus’ membuat tanda salib pada Evangeliarium dan pada dahi, mulut dan dada. Diakon mengukupi Evangeliarium dan membacakan Injil.
  • Sesudah bacaan Injil, diakon menyatakan :Injil Tuhan, tanpa mengangkat Evangeliarium, dan umat menjawab Terpujilah Kristus. Kemudian diakon mencium Evangeliarium dan mendoakan :Semoga dengan pewartaan Injil ini dosa-dosaku dihapuskan. Diakon kemudian mengembalikan Evangeliarium ke suatu tempat yang pantas.
  • Jika selebran utama adalah seorang Uskup maka diakon membawa Evangeliarium kepada selebran untuk dicium. Dalam perayaan meriah, tergantung situasi, Uskup memberkati umat dengan Evangeliarium. Kemudian diakon mengembalikan Evangeliarium ke suatu tempat yang layak. (no. 175)
  • Jika tidak ada lektor, diakon juga membacakan bacaan (mengambil alih tugas lektor, no. 176). Tapi bagaimanapun juga, perlu diupayakan kehadiran lektor dalam perayaan Ekaristi.
  • Sesudah imam mengawali Doa Umat, diakon membacakan intensi-intensi doa umat dari ambo atau tempat lain yang layak (no. 177). Diakon tetap berada di ambo saat imam menutup doa umat dengan doa penutup
  • Sesudah doa penutup, diakon mengawali persiapan altar

Liturgi Ekaristi

  • Sesudah Doa Umat, ketika imam berada di tempat duduk, diakon mempersiapkan altar, dibantu oleh akolit/ajuda, namun perhatian terhadap bejana suci menjadi tugas diakon. Diakon membantu imam menerima persembahan dari umat
  • Lalu, diakon memberikan kepada imam patena berisi hosti yang akan dikonsekrasi, menuang anggur dan sedikit air ke dalam piala berkata dengan suara rendah, “Sebagaimana dilambangkan oleh percampuran air dan anggur ini…, lalu menyerahkan piala kepada imam.
  • Jika digunakan pedupaan, diakon membantu imam saat mengukupi persembahan, salib dan altar; kemudian diakon atau akolit/ajuda mengukupi imam dan umat (no. 178)
  • Selama Doa Syukur Agung, diakon berdiri dekat imam sedikit agak ke belakang, sehingga jika diperlukan bisa membantu imam dengan piala atau buku Misale
  • Sebagai aturan umum, dari epiklesis sampai elevasi piala diakon tetap berlutut. Jika ada beberapa diakon yang hadir, salah satunya bertugas mengukupi saat elevasi hosti dan piala (no. 179)
  • Pada saat doxologi akhir Doa Syukur Agung, diakon berdiri di samping imam dan sesudah diberikan piala oleh imam (atau Uskup), diakon mengangkat Piala saat imam mengangkat patena berisi hosti yang dikonsekrasi, sampai umat selesai menjawab dengan aklamasi Amin (no.180)
  • Sesudah imam mendoakan Doa Damai dan memberi salam Damai Tuhan bersamamu dan umat menjawab dan bersama Rohmu, diakon boleh mengajak umat, Marilah kita saling memberikan salam damai. Diakon kemudian menerima salam damai dari imam dan memberikan kepada pelayan lain yang di dekatnya (no. 181).
  • Sesudah komuni imam, diakon menerima komuni dua rupa dari imam sendiri lalu membantu imam dalam membagikan komuni ke umat. Jika komuni diberikan dalam dua rupa, diakon melayani piala/Darah Kristus.
  • Sesudah pembagian komuni, diakon langsung menghabiskan Darah Kristus yang tersisa, bisa dibantu oleh diakon atau imam lainnya (no. 182).
  • Sesudah komuni, diakon kembali ke altar dan bersama imam mengumpulkan remah-remah Hosti kudus. Dia kemudian membersihkan piala dan mengatur kembali piala dan patena seperti biasa, sementara imam kembali ke tempat duduk. Pembersihan bejana ini bisa dilakukan sesudah pembubaran umat (no. 183)

Ritus Penutup

  • Sesudah doa Post Komuni jika ada pengumuman, dibacakan oleh diakon, kecuali kalau imam sendiri mau mengumumkan (no. 184).
  • Jika digunakan rumusan berkat meriah diakon mengajak umat, Marilah kita tunduk memohon berkat.
  • Sesudah berkat imam, diakon dengan kedua tangan terkatup dan menghadap umat, membubarkan mereka dengan berkata, Perayaan Ekaristi sudah selesai, dan Marilah pergi kita diutus, atau rumusan lain sesuai TPE
  • Bersama-sama dengan imam, diakon mencium altar, berlutut atau membungkuk dan meninggalkan panti imam sesuai deskripsi pada perarakan masuk (no. 186).
Catatan: Nomor-nomor dalam kurung mengacu pada nomor-nomor dari Pedoman Umum Misale Romawi (PUMR)

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget