Kisah dari Biboki Anleu: Keluarga Sederhana yang Penuh Cinta
Dalam rangka mendampingi mahasiswa yang melakukan KKN di
Paroki St Perawan Maria Bunda Allah Ponu di Kecamatan Biboki Anleu Kabupaten
TTU, saya tiba di Ponu dan diterima oleh satu keluarga yang baik hati Bapak
Geraldo dan Mama Carla. Mereka menyambut saya di pastoran Ponu dengan pengalungan
selendang dan membawa saya ke rumah mereka di lingkungan SP2 (Satuan Pemukiman),
atau wilayah translok di desa Ponu.
Di sebuah rumah yang sederhana mereka bersama umat
selingkungan menyambut saya dengan keramahan dan jamuan makan malam bersama.
Selanjutnya adalah kebersamaan dengan kedua pasutri yang sudah separuh baya
ini.
Bapa Geraldo dan Mama Carla memiliki seorang anak kandung, namun
meninggal sebelum dewasa. Mereka berdua mengadopsi keponakan mereka dan menjadi
satu-satunya anak dalam keluarga. Si anak sudah lulus Pendidikan tentara dan
tinggal di Bali, jadi di Ponu Bapak dan Mama sendirian kadang ditemani
anak-anak dari keluarga dekat mereka.
Bapak dan Mama berasal dari Bobonaro Timor Leste dan masuk
ke Indonesia selepas jajak pendapat. Mereka resmi menjadi warga desa Ponu sejak
tahun 1999. Ketika beberapa rekan dari Timor Leste memilih Kembali masuk ke
Timor mereka tetap bertahan, mungkin sampai mati, menjadi warga negara
Indonesia.
Bapak dan Mama adalah petani sawah tadah hujan, seperti
umumnya penduduk di Ponu. Dalam musim sekarang, tidak ada hujan, kerja sawah
pun berhenti, Bapak dan mama seharian di rumah saja mengurus kios/warung kecil mereka
dan beberapa ekor babi dan kambing di kandang.
Keseharian saya di sela-sela tugas mendampingi para
mahasiswa KKN dan melakukan pengabdian kepada Masyarakat (PKM) sebagai dosen,
saya duduk mengobrol bersama Bapa sambil menjaga kiosnya. Mama lebih sibuk di
dapur melayani makan dan minum kami berdua Bapa. Sesekali Bapak Jefri Soares,
pengurus lingkungan bergabung dan ikut berbagi kisah tentang tugas pelayanan pastoral
umat. Beberapa ibu tetangga datang membantu Mama Carla dan sering berbagi cerita.
Kunjungan Bapak Jefri dkk
bapak driver dan ibu, siap mengantar ke mana punIbu Yosi, tetangga depan rumah yang siap membantu Mama Carla
Mama yang selalu siap membantu di dapur dan di meja makanLove you all!Bapak Jefri bersama Ibu, siap mengkoordinir segala kegiatan di Lingkungan SP2
Selama dua minggu saya sangat merasakan keramahan yang luar
biasa dari Kedua orangtua ini bersama umat lingkungan mereka. Kami pernah
bersama berkatekese, misa pagi setiap hari bersama, hingga akhirnya saat
perpisahan itu tiba. Saya tak sanggupmenahan air mata haru karena merasa
sangat-sangat diperhatikan oleh kedua orang tua ini. Semoga Tuhan memberkati
keduanya dan Bunda Maria senantiasa mendoakan mereka dalam kehidupan
sehari-hari bersama umat di lingkungan St Petrus, SP1 Paroki Santa Perawan
Maria Bunda Allah Ponu. Sampai jumpa lagi, Bapa dan Mama.
0 komentar:
Posting Komentar