Cerita dan refleksi seputar rutinitas harian seorang imam katolik. Viva Christo Rey!

Sabtu, 16 September 2023

MINGGU BIASA XXIV/A MENGAMPUNI ORANG

 Sir. 27:30 - 28:9Mzm. 103:1-2,3-4,9-10,11-12Rm. 14:7-9Mat. 18:21-35.

Perkenalan: . Bacaan kita pada Minggu ke Dua Puluh Empat ini berkenaan dengan mengampuni orang-orang yang menyakiti kita dan berdamai dengan mereka. Ketiga bacaan hari ini mengingatkan kita akan jalan menuju pengampunan, belas kasihan, dan rekonsiliasi serta menantang kita untuk menjalaninya, satu-satunya Jalan Menuju Kehidupan. (Anekdot dapat ditambahkan di sini)

 

Pelajaran Kitab Suci dirangkum: Sirakh, dalam bacaan pertama, mengingatkan para pendengarnya bahwa jika mereka tidak menyembuhkan dan mengampuni serta menunjukkan belas kasihan, mereka tidak dapat berharap untuk menerima belas kasihan dari Tuhan sebagai balasannya. Adalah tidak bijaksana untuk menyimpan dendam dan bijaksana untuk memaafkan karena masa hidup kita sangat singkat dan nasib kekal kita ditentukan oleh bagaimana kita mengampuni, bagaimana kita berupaya untuk berdamai dengan mereka yang menyakiti kita, dan bagaimana kita memberikan pelayanan yang rendah hati dan penuh kasih kepada mereka.

Dalam Mazmur hari ini (Mzm 103), Pemazmur menyanyikan, “Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setianya.” Dalam bacaan kedua, Paulus mengingatkan kita bahwa kita harus mengampuni orang lain karena kita adalah milik Kristus yang, melalui teladan-Nya dalam mengampuni orang yang membunuh-Nya, mengajarkan kita bagaimana kita juga harus mengampuni. Karena kita manusia berhubungan satu sama lain sebagai saudara dan saudari Yesus, kita berada dalam keluarga Allah, maka kebencian dan kepahitan terhadap siapa pun hendaknya tidak mendapat tempat di hati kita.

Dalam Injil hari ini, melalui perumpamaan dua orang yang berhutang, Yesus mengajarkan kita bahwa tidak boleh ada batasan dalam pengampunan kita dan tidak ada syarat yang melekat pada rekonsiliasi kita. Kita mewakili orang yang berhutang lebih besar dalam perumpamaan ini karena kita melakukan dosa setiap hari dan oleh karena itu, kita membutuhkan pengampunan Tuhan setiap hari. Tapi kita harus memaafkan agar bisa dimaafkan. Yesus menjelaskan, setelah mengajarkan kita doa Bapa Kami, “Sebab jika kamu mengampuni kesalahan orang, maka Bapa Surgawimu juga akan mengampuni kamu. “

 

Pesan kehidupan: 1) Kita perlu memaafkan, melupakan, dan berdamai: Mengingat kekekalan dan mengingat singkatnya umur hidup kita, memendam dendam lama tidak ada gunanya. Pengampunan yang kita tawarkan kepada orang lain adalah kondisi yang sangat diperlukan yang membuka hati kita untuk mencintai dan memungkinkan kita menerima pengampunan Tuhan dan berdoa dengan penuh makna: “Maafkan kami atas pelanggaran kami seperti kami mengampuni mereka yang bersalah terhadap kami.” Apa yang Tuhan harapkan dari kita, Dia tawarkan kepada kita rahmat untuk dicapai dalam diri kita: Pengampunan-Nya yang tak terbatas dan kesediaan untuk mengabaikan kesalahan dan terus mencintai bahkan ketika menghadapi hinaan.

 

2) Kita mungkin tidak akan pernah melupakan kepedihan yang kita alami, namun kita bisa, dengan rahmat-Nya yang tiada henti, memilih untuk mengampuni dan mendoakan orang yang melakukan kesalahan. Ketika kehidupan terus berjalan dan kita mengingat sebuah kejadian yang menyakitkan dan menimbulkan kemarahan besar dalam diri kita, kita perlu mengingatkan diri kita sendiri bahwa, dengan rahmat Tuhan, kita telah mengampuni orang yang menyakiti kita. Waktu memang menyembuhkan kenangan. Pengampunan akhirnya mengubah kita dari tawanan masa lalu menjadi terbebaskan dan berdamai dengan kenangan kita. Pengampunan memungkinkan kita untuk mengatasi rasa sakit, kebencian, dan kemarahan. Saat kita memaafkan, kita membuat pilihan yang menyembuhkan. Kita bisa mengampuni pelakunya dengan mendoakan berkah Tuhan dan dengan mempersembahkan orang tersebut kepada Tuhan hanya dengan mengatakan, “Bantulah aku dan si anu untuk memperbaiki hubungan kita.” Ketika kita tidak memberikan pengampunan, kita tetap menjadi korban. Ketika kita menawarkan pengampunan, kita melakukannya juga demi kesejahteraan kita sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget