Cerita dan refleksi seputar rutinitas harian seorang imam katolik. Viva Christo Rey!

Sabtu, 09 Desember 2023

KEDATANGAN KEMBALI- ADVEN II/A

Yes. 40:1-5,9-11Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-142Ptr. 3:8-14Mrk. 1:1-8.

Kedatangan kembali merupakan tema sentral pembacaan Kitab Suci pada Minggu Adven II. Ketiga bacaan tersebut berfokus pada kebutuhan mutlak untuk bersiap menyambut “Kedatangan kembali” Kristus ke dalam hati dan hidup kita melalui pertobatan sejati, silih, doa, dan pembaruan hidup kita. Hal ini juga mengingatkan kita akan kedatangan Yesus di masa lalu, sekitar 2000 tahun yang lalu, dan kedatangan Yesus setiap hari ke dalam kehidupan kita saat ini melalui perayaan Ekaristi, melalui Kitab Suci, dan komunitas doa. Kedatangan-Nya di masa depan (Kedatangan Kedua) adalah penggenapan rencana penyelamatan Allah bagi kita semua, sejak kekekalan.

Bacaan pertama, yang diambil dari nabi Yesaya, menceritakan kepada kita tentang orang-orang buangan di Babilonia yang pulang ke negara asal mereka, Yehuda, dan kota suci mereka, Yerusalem. Yesaya meyakinkan umatnya bahwa Tuhan akan memimpin mereka dalam prosesi akbar menuju tanah air dan merawat mereka seperti seorang gembala merawat dombanya. Mazmur Tanggapan (Mzm 85) menggambarkan bagaimana shalom atau kedamaian sempurna datang seiring dengan kedatangan Tuhan. Bacaan kedua yang diambil dari surat kedua Santo Petrus ini mengajak kita untuk bersiap-siap pulang ke Surga bersama Yesus pada KedatanganNya yang Kedua kali. Petrus mengatakan kepada mereka yang meragukan Kedatangan Kedua Yesus bahwa cara Allah menghitung waktu berbeda dengan cara kita dan bahwa Allah mempunyai alasan-alasan-Nya untuk menunda Kedatangan Kristus yang Kedua. Injil memberitahu kita melalui Yohanes Pembaptis bagaimana kita harus mempersiapkan diri untuk menerima “kedatangan kembali” Yesus Juruselamat kita ke dalam hidup kita selama masa Adven melalui pertobatan dan pembaruan hidup. Yohanes berkhotbah bahwa perilaku yang pantas bagi mereka yang mempersiapkan “jalan Tuhan” adalah dengan dibaptis “saat mereka mengaku dosanya.” Dia ingin orang-orang Yahudi mempersiapkan hidup mereka bagi Mesias dengan mengisi lembah-lembah prasangka, meratakan gunung-gunung kesombongan, dan meluruskan jalan-jalan mereka yang tidak adil dan tidak bermoral. Yohanes merekomendasikan baptisan pertobatan di sungai Yordan kepada orang-orang Yahudi yang akrab dengan ritual dan pencucian simbolis. Hal yang paling menakjubkan tentang baptisan Yohanes adalah, sebagai seorang Yahudi, ia meminta sesama orang Yahudi untuk menerima baptisan pertobatan yang hanya wajib dijalani oleh orang bukan Yahudi.

 1) Kita perlu mempersiapkan kelahiran kembali Yesus: Kita diundang oleh Gereja untuk mempersiapkan Natal dengan bertobat dari dosa-dosa kita dan memperbarui hidup kita sehingga Yesus dapat dilahirkan kembali di dalam kita. Mari kita mengingat mistik Jerman Angelus Silesius “Kristus bisa saja dilahirkan ribuan kali di Betlehem – tetapi semuanya sia-sia sampai Dia lahir di dalam diriku.”( https://en.wikiquote.org/wiki/Angelus_Silesius). 2) Kita perlu mengizinkan Yesus dilahirkan kembali dalam hidup kita. Orang-orang di sekitar kita harus mengenali kelahiran kembali Yesus dalam hidup kita melalui kasih kita yang berbagi, pengampunan tanpa syarat, hati yang penuh belas kasih dan belas kasihan, serta semangat pelayanan yang rendah hati dan berkomitmen. 3) Marilah kita menerima tantangan Yohanes Pembaptis untuk mengubah masa Adven ini menjadi “kedatangan kembali” rohani yang nyata dengan membuat persiapan yang diperlukan untuk kedatangan Tuhan dan Juruselamat kita Yesus ke dalam hati dan kehidupan kita. 

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget