Cerita dan refleksi seputar rutinitas harian seorang imam katolik. Viva Christo Rey!

Senin, 03 Februari 2025

Gereja Katolik: tidak dapat salah, pembohong, atau gila

Saya baru sadar (dan saya yakin bukan yang pertama) bahwa argumen Tuhan/pembohong/orang gila dapat disesuaikan dengan Gereja Katolik. Gereja Katolik mengklaim otoritas dogmatis dan praktis yang sangat besar atas umat Kristen. Gereja mengklaim infalibilitas. Dengan demikian, Gereja tidak dapat salah, atau pembohong, atau gila.

Apakah Gereja Katolik pembohong? Lalu, kita dihadapkan pada teka-teki tentang bagaimana Gereja Katolik telah berhasil melestarikan doktrin-doktrin Kristen awal dalam menghadapi bid'ah demi bid'ah. Menurut saya, di zaman kita ini, hal ini sangat jelas terlihat dalam kasus ajaran-ajarannya tentang seksualitas dan perlindungan kehidupan manusia, keteguhannya yang teguh pada infalibilitas Kitab Suci, dan khotbah utamanya tentang doktrin Trinitas dan Inkarnasi.

Apakah Gereja Katolik gila? Kemudian kita memiliki teka-teki bahwa kegilaan akan menjadi domain Gereja yang terdiri dari orang-orang seperti Augustine, Anselm, Thomas Aquinas, Duns Scotus, Teresa dari Avila, John dari Salib, Descartes, Pascal, Terese de Lisieux, dan John Paul II. Gereja dengan tradisi intelektual yang paling serius yang pernah dikenal oleh dunia Kristen (dan mungkin juga dikenal oleh selutruh dunia) adalah orang gila. Itu tidak begitu masuk akal.

Jadi, kisah yang paling masuk akal adalah bahwa Gereja tidak bisa salah.

Kita dapat melengkapi argumen ini sebagai berikut. Paulus berbicara tentang Gereja sebagai tiang penopang dan benteng kebenaran (1 Tim 3:15). Yesus berbicara tentang bimbingan Roh Kudus bagi Gereja. Semua ini setidaknya menunjukkan bahwa ada Gereja yang merupakan pemandu yang dapat diandalkan. Namun, Gereja mana yang memiliki klaim masuk akal sebagai pemandu yang dapat diandalkan selama berabad-abad? Pada akhirnya, saya pikir hanya Gereja Katolik, meskipun sebuah kasus (saya percaya pada akhirnya agak lebih lemah) juga dapat dibuat untuk Gereja Ortodoks. Namun, jika Gereja Katolik adalah pemandu yang dapat diandalkan, tidak masuk akal jika Gereja juga seorang pembohong atau orang gila. Jadi, Gereja tidak mungkin salah.

Jika saya benar dalam tulisan ini, maka kaum Protestan yang lebih awal dan kurang ekumenis, dalam kecaman mereka terhadap kepausan, mungkin telah menemukan sesuatu yang penting: seseorang tidak dapat bersikap mendua terhadap Gereja Katolik, sama seperti seseorang tidak dapat bersikap mendua terhadap Kristus. Karena jika Gereja Katolik tidak sempurna seperti yang diklaimnya, maka Gereja adalah seorang pembohong atau orang gila.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Blog Archive