Cerita dan refleksi seputar rutinitas harian seorang imam katolik. Viva Christo Rey!

Kamis, 06 Maret 2025

Pengantar Tomisme: Filsafat Realisme dalam Tradisi Katolik


Pendahuluan
Tomisme adalah salah satu aliran filsafat dan teologi yang berkembang dalam tradisi Katolik, berakar pada pemikiran Santo Thomas Aquinas (1225–1274). Aliran ini menawarkan pendekatan realistis terhadap filsafat, yang menekankan pentingnya akal budi dalam memahami realitas, serta hubungan antara filsafat dan teologi. Sejak dipromosikan oleh Paus Leo XIII dalam ensiklik Aeterni Patris (1879), Tomisme menjadi fondasi pemikiran dalam banyak institusi akademik Katolik.

Hakikat dan Karakteristik Tomisme
Tomisme adalah bentuk filsafat realisme yang bertujuan untuk memahami hakikat keberadaan (ens) dan penyebab utama dari segala sesuatu. Beberapa karakteristik utama Tomisme antara lain:

  1. Autonomi Filsafat – Filsafat Tomisme bersifat mandiri dan tidak bergantung pada wahyu atau sains dalam menetapkan prinsip-prinsipnya, meskipun dapat mengambil inspirasi dari keduanya.
  2. Metafisika sebagai Dasar – Metafisika memainkan peran utama dalam Tomisme, dengan konsep utama seperti actus essendi (aktualitas keberadaan) yang membedakan antara esensi (quidditas) dan eksistensi (existentia).
  3. Pemisahan Filsafat dan Teologi – Meskipun Tomisme berkembang dalam lingkungan teologis, ia menekankan bahwa filsafat dan teologi memiliki metode yang berbeda dalam mencapai kebenaran.
  4. Teori Penciptaan – Tomisme menegaskan konsep creatio ex nihilo (penciptaan dari ketiadaan), di mana seluruh realitas bergantung pada Tuhan sebagai penyebab utama.
  5. Konsep Manusia – Manusia dalam Tomisme dipahami sebagai kesatuan antara tubuh dan jiwa, di mana jiwa adalah prinsip kehidupan yang diciptakan langsung oleh Tuhan.

Relevansi Tomisme di Era Modern
Meskipun Tomisme berkembang di Abad Pertengahan, pemikirannya tetap relevan dalam menjawab berbagai tantangan filsafat kontemporer. Tomisme telah beradaptasi dalam berbagai bentuk seperti Tomisme Eksistensial (É. Gilson), Tomisme Transendental (J. Maréchal), dan Tomisme Fenomenologis. Pemikiran ini juga berperan dalam dialog antara iman dan ilmu pengetahuan serta dalam etika sosial dan politik.

Kesimpulan
Tomisme tetap menjadi salah satu filsafat paling berpengaruh dalam dunia akademik, khususnya dalam studi metafisika, antropologi, dan teologi. Dengan pendekatan realistisnya, Tomisme menawarkan cara yang sistematis dan rasional dalam memahami realitas, Tuhan, dan manusia. Mahasiswa yang tertarik dengan filsafat dan teologi dapat menemukan dalam Tomisme sebuah kerangka berpikir yang kaya dan mendalam untuk memahami dunia dan eksistensi manusia.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Blog Archive