Cerita dan refleksi seputar rutinitas harian seorang imam katolik. Viva Christo Rey!

Minggu, 06 April 2025

Dua Gembala di Bulan Paskah

Di bulan April yang sarat makna Paskah—bulan kebangkitan dan pengharapan—Gereja Katolik mengenang wafatnya dua gembala besar: Santo Yohanes Paulus II (2 April 2005) dan Mgr. Petrus Turang (4 April 2024). Dua uskup, dua konteks, namun satu semangat: menjadi gembala yang setia sampai akhir.

Karol Wojtyła, yang kita kenal sebagai Yohanes Paulus II, datang dari Polandia—negeri yang digerogoti komunisme dan penderitaan. Namun dari tanah itu tumbuh seorang Paus yang menggetarkan dunia dengan kelembutan, ketegasan, dan semangat manusiawi yang luar biasa. Ia berdiri sebagai suara bagi yang bisu, harapan bagi yang terpinggirkan, dan jembatan bagi dunia yang tercerai-berai.

Mgr. Petrus Turang datang dari Minahasa, wilayah mayoritas Protestan di Sulawesi Utara. Ia diutus menjadi Uskup Agung di Kupang, Nusa Tenggara Timur—daerah lain yang juga berakar kuat dalam tradisi Protestan. Dalam konteks ini, Mgr. Turang menjalankan misinya bukan dengan konfrontasi, melainkan dengan kesabaran pastoral, pengajaran yang kokoh, dan kesetiaan pada ajaran Gereja.

 

Dua wilayah yang jauh secara geografis—Roma dan Kupang, namun dalam diri dua uskup ini, kita melihat panggilan yang sama: menghadirkan Gereja sebagai terang dalam kegelapan zaman, sebagai rumah yang tidak lelah mengasihi, mengajar, dan menuntun.

 

Dari Wojtyła, kita belajar untuk tidak takut menghadapi dunia.
Dari Turang, kita belajar untuk tidak lelah menjaga kawanan kecil dengan hati yang besar.

Kini, keduanya telah "menyelesaikan pertandingan yang baik" (2 Tim 4:7), dan kita yang masih berjalan, dipanggil untuk melanjutkan kesetiaan mereka, di tempat dan waktu kita sendiri.

 

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget