Cerita dan refleksi seputar rutinitas harian seorang imam katolik. Viva Christo Rey!

Rabu, 07 Juni 2023

Memahami Transubstansiasi: Ajaran Aquinas tentang Ekaristi

Tulisan Aquinas tentang transubstansiasi dalam Summa Theologica memiliki dampak yang kuat pada ajaran Gereja Katolik. Konsep transubstansiasi, yang menyatakan bahwa roti dan anggur dalam Misa benar-benar menjadi tubuh dan darah Kristus, merupakan keyakinan mendasar bagi umat Katolik. Secara singkat kita akan menyelami analisis Aquinas tentang Ekaristi dan menjelajahi maknanya.

Aquinas memulai dengan menyoroti bahwa Kristus sendiri mengajarkan dalam Kitab Suci bahwa Ekaristi adalah tubuh dan darah-Nya yang sejati. Pemahaman ini telah tetap dipegang teguh oleh Gereja Katolik sepanjang sejarah. Dalam kisah institusi, Kristus dengan tegas menyatakan, "Ini adalah tubuh-Ku." Aquinas juga mencatat bahwa Bapa Gereja, seperti Santo Ambrosius dari Milan dan Santo Cyril dari Alexandria, mengakui perubahan Ekaristi dari roti dan anggur menjadi tubuh dan darah Kristus.

Aquinas berargumen bahwa kehadiran sejati Kristus dalam Ekaristi bukan hanya masalah keyakinan, tetapi juga kebenaran. Kehadiran ini memungkinkan Gereja untuk mengalami hubungan yang nyata dan konkret dengan Kristus sepanjang sejarahnya. Ekaristi berfungsi sebagai sumber anugerah yang memungkinkan umat berpartisipasi dalam kasih karunia Kristus dan misteri pengorbanan salib.

Aquinas menjelaskan sifat kehadiran Kristus dalam Ekaristi. Ia membedakan antara perubahan tempat dan perubahan substansi. Ini bukan soal Kristus secara fisik meninggalkan surga dan memasuki tempat khusus, melainkan perubahan substansi, mirip dengan bagaimana api hadir ketika api dinyalakan di tempat yang sebelumnya tidak ada.

Ekaristi berfungsi sebagai sumber anugerah yang memungkinkan umat berpartisipasi dalam kasih karunia Kristus dan misteri pengorbanan salib.

Transubstansiasi

Transubstansiasi mengacu pada perubahan total roti menjadi tubuh Kristus dan anggur menjadi darah Kristus selama kata-kata konsekrasi dalam Misa. Aquinas membandingkan transubstansiasi dengan generasi alami dan penciptaan ex nihilo, menyoroti persamaan dan perbedaan.

Aquinas membahas kontradiksi yang tampak antara sifat fisik roti dan anggur dengan perubahan substansi mereka menjadi tubuh dan darah Kristus. Ia menjelaskan bahwa substansi dan sifat adalah hal yang berbeda, dan Allah, dengan kekuasaan-Nya yang tak terbatas, dapat mengubah substansi roti sambil tetap mempertahankan sifat fisiknya yang utuh.

Kehadiran Kristus dalam Ekaristi muncul tersembunyi di balik sifat fisik roti dan anggur. Aquinas menjelaskan bahwa ini memungkinkan kita untuk menemukan kehadiran-Nya melalui iman dan penghayatan kasih karunia, sambil tetap menjaga kebebasan kita untuk menghadapi-Nya dengan sukarela.

Kesimpulan

Ekaristi adalah misteri yang dalam dan penuh makna dalam iman Katolik. Melalui transubstansiasi, roti dan anggur dalam Misa benar-benar menjadi tubuh dan darah Kristus. Kehadiran sejati Kristus dalam Ekaristi memungkinkan kita untuk memiliki hubungan yang nyata dengan-Nya dan memperoleh anugerah kasih karunia-Nya. Meskipun Ekaristi muncul dalam sifat fisik roti dan anggur, kita dapat menemukan kehadiran Kristus dalam kehidupan rohani kita. Dalam iman dan penghayatan kasih karunia, kita dapat merasakan kehadiran-Nya yang menguatkan dan memberi makan Gereja-Nya.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget