Cerita dan refleksi seputar rutinitas harian seorang imam katolik. Viva Christo Rey!

Senin, 16 Juni 2025

πŸ”΅ SUB TUUM PRAESIDIUM: Apakah Doa Tertua kepada Maria Ini Penyembahan Berhala?

 


“Di bawah perlindunganmu kami berlindung, ya Santa Bunda Allah...”
Demikian bunyi awal dari sebuah doa yang telah menggema sejak abad ke-3, jauh sebelum Konsili Nicea (325 M) dan kanonisasi Alkitab. Doa ini dikenal sebagai Sub Tuum Praesidium — doa permohonan perlindungan kepada Maria, Bunda Tuhan.

Namun hari ini, doa tersebut kembali menjadi sasaran tuduhan oleh sebagian kalangan Protestan: “Bukankah ini penyembahan kepada Maria? Bukankah perlindungan hanya boleh diminta dari Allah?”

Dalam tulisan ini, kita akan menelusuri:

  • Isi dan makna doa Sub Tuum Praesidium

  • Asal-usul dan bukti sejarahnya

  • Kerangka apologetik terhadap tuduhan penyembahan

  • Penjelasan teologis dan filosofis yang membedakan antara penghormatan dan penyembahan


πŸ•Š️ TEKS DOA SUB TUUM PRAESIDIUM

Latin:

Sub tuum praesidium confugimus, Sancta Dei Genetrix: nostras deprecationes ne despicias in necessitatibus nostris: sed a periculis cunctis libera nos semper, Virgo gloriosa et benedicta.

Terjemahan Indonesia:

Di bawah perlindunganmu kami berlindung, ya Santa Bunda Allah. Janganlah engkau mengabaikan permohonan kami dalam kebutuhan kami, tetapi bebaskanlah kami dari segala bahaya, ya Perawan yang mulia dan terberkati. Amin.


πŸ“œ 1. ASAL-USUL: DOA INI LEBIH TUA DARI KANON ALKITAB

Doa Sub Tuum Praesidium ditemukan dalam Rylands Papyrus 470, bertanggal sekitar tahun 250–280 M, ditulis dalam bahasa Yunani Mesir. Ini menjadikannya doa marial tertua yang diketahui dalam tradisi Kristen.

Artinya, permohonan kepada Maria bukanlah hasil “rekayasa Vatikan abad pertengahan”, melainkan bagian dari iman umat Kristiani perdana, khususnya dalam komunitas Gereja Alexandria. Dan mereka bukan penyembah berhala, tapi martir dan orang-orang kudus Gereja mula-mula.


🧠 2. ANALISIS TEOLOGIS: APA YANG SEBENARNYA DIMINTA?

Doa ini bukan pernyataan iman bahwa Maria adalah Allah. Tidak ada klaim bahwa Maria mencipta, menebus, atau mengatur alam semesta. Yang diminta adalah syafaat dan perlindungan — sebagai seorang ibu yang penuh kasih, yang membawa doa umatnya kepada Allah.

Kalimat kunci:

“Janganlah engkau mengabaikan permohonan kami…”
“Bebaskanlah kami dari segala bahaya…”

Ini adalah formula klasik doa syafaat, bukan latreia (penyembahan), melainkan douleia (penghormatan), atau lebih tepatnya hyperdouleia (penghormatan tertinggi kepada Maria).


πŸ”° 3. BANTAHAN TERHADAP TUDUHAN PENYEMBAHAN

❌ Tuduhan 1: “Kamu berdoa kepada Maria. Itu penyembahan!”

Bantahan:
Kata “doa” (prayer) dalam tradisi Latin maupun Yunani tidak selalu berarti penyembahan. Kata “orare” atau “deΓͺsis” berarti permohonan. Dalam Alkitab pun, seseorang bisa “berdoa” kepada raja atau nabi dalam arti meminta sesuatu (lih. 1 Raj 1:17, Kis 8:34).
Maka, meminta doa kepada Maria = meminta syafaat, bukan menyembah.


❌ Tuduhan 2: “Doa itu bilang Maria bisa ‘membebaskan dari bahaya’. Jadi Maria itu Allah?”

Bantahan:
Kalimat “bebaskanlah kami…” bersifat perantaraan, bukan sumber keselamatan. Umat Katolik percaya bahwa semua rahmat berasal dari Allah, tetapi diberikan melalui perantaraan para kudus, termasuk Maria.
Ini analog dengan Musa membebaskan Israel (Kel 14:30) atau Ester menyelamatkan bangsanya (Est 4:14), bukan karena mereka Allah, tetapi karena mereka menjadi alat Allah.


❌ Tuduhan 3: “Hanya Allah yang bisa melindungi. Minta ke Maria berarti menyaingi Tuhan!”

Bantahan:
Perlindungan sejati memang datang dari Allah. Namun Allah sendiri memilih memakai perantara manusia dalam sejarah keselamatan (lih. Abraham, Yusuf, Musa, para rasul). Maria, sebagai Bunda Kristus, yang bersatu dengan Putranya di surga, juga turut berperan secara aktif sebagai pengantara doa (lih. Wahyu 5:8).


❌ Tuduhan 4: “Alkitab tidak pernah ajarkan doa kepada orang mati!”

Bantahan:
Umat Katolik tidak percaya orang kudus “mati”. Kristus sendiri berkata, “Allah bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup” (Luk 20:38). Dalam Wahyu 8:3–4, para malaikat dan kudus mempersembahkan doa orang-orang di bumi kepada Allah.
Jika para kudus tidak bisa mendoakan kita, maka hidup kekal hanya teori.


❌ Tuduhan 5: “Kalau bisa langsung ke Yesus, kenapa lewat Maria?”

Bantahan:
Ini seperti berkata: “Kalau bisa langsung ke Yesus, kenapa minta orang lain mendoakanmu?”
Kita tidak berdoa melalui Maria karena Yesus tidak cukup, tapi karena Allah sendiri membentuk tubuh Kristus yang terdiri dari banyak anggota (1 Kor 12:12–27), termasuk mereka yang telah menang di surga.


πŸ“š 4. ASUMSI FILOSOFIS YANG KELIRU DARI PROTESTAN

Semua tuduhan di atas berpijak pada tiga asumsi filosofis:

  1. Sola Scriptura ekstrem – seolah tidak ada kebenaran di luar teks tertulis.

  2. Reduksi spiritualitas menjadi relasi individualistik – menolak persekutuan para kudus.

  3. Materialisme spiritual – menganggap orang mati tidak bisa berelasi, seakan hidup kekal itu jeda total.

Ketiganya bertolak belakang dengan metafisika Kristiani tradisional yang memahami bahwa Gereja adalah satu tubuh yang tidak terpisahkan oleh kematian, dan bahwa kasih Allah mengalir melalui persekutuan umat kudus, baik di bumi maupun di surga.


πŸŽ“ 5. PENUTUP: APA KAMI MENYEMBAH MARIA?

Tidak.

Kami menghormati Maria sebagai Bunda Tuhan kami, yang dekat dengan Putranya di surga, dan karena itu kami memohon syafaatnya. Sama seperti seseorang meminta bantuan ibunya kepada raja, kami pun memohon melalui Maria kepada Raja segala raja.

Doa Sub Tuum Praesidium bukanlah bukti penyembahan berhala, tetapi warisan hidup dari umat Kristiani awal yang percaya bahwa Bunda Tuhan yang diberkati (Luk 1:48) masih terlibat aktif dalam kisah keselamatan umat-Nya.

“Kami berlindung kepadamu, ya Santa Bunda Allah.”
Bukan karena engkau Allah, tetapi karena engkau adalah ibu dari Allah yang kami sembah.


πŸ–‹️ Catatan Akhir untuk Pembaca:

Jika Anda masih menganggap bahwa meminta doa dari Maria = menyembah, maka konsistenlah: berhentilah minta orang lain mendoakan Anda. Karena menurut logikamu sendiri, itu pun penyembahan kepada manusia.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Blog Archive