Cerita dan refleksi seputar rutinitas harian seorang imam katolik. Viva Christo Rey!

Minggu, 16 Februari 2025

Iman dan Ilmu Pengetahuan: Sebuah Kisah Nyata

Dahulu kala, seorang pria datang dengan teori baru.

Teorinya, jika terbukti benar, akan mengubah cara orang memahami alam semesta.

Banyak orang menentang teorinya. Teori ini tidak hanya menantang pandangan mereka tentang alam semesta tetapi juga pandangan mereka tentang Tuhan. Mereka menentangnya dan mendukung teori alternatif.

Namun seiring waktu, bukti membenarkan teorinya. Lawan-lawannya harus mengakui bahwa pemahamannya tentang alam semesta benar.

Waktunya adalah tahun 1931. Pria itu adalah Romo Georges Lemaitre, seorang imam dan astronom Belgia.

Teorinya adalah Teori Big Bang, yang berpendapat bahwa alam semesta seperti yang kita kenal muncul dari titik tertentu (Lemaitre menyebutnya atom purba) miliaran tahun yang lalu (perkiraan terbaik saat ini adalah 13,77 miliar tahun). Alam semesta seperti yang kita kenal - bahkan ruang dan waktu seperti yang kita kenal - muncul ketika alam semesta mulai mengembang dengan cepat dari titik kecil awal ini.

Teori Big Bang (nama yang diciptakan oleh salah satu lawannya) mengganggu pandangan lama ateis bahwa alam semesta itu abadi dan tidak berubah - dan karena itu tidak membutuhkan pencipta. Filsuf ateis Bertrand Russell terkenal menyindir, dalam debat radio tahun 1947, "alam semesta ada di sana, dan begitu saja."

Tapi itu belum semuanya. Bukti ilmiah mulai mendukung teori Lemaitre. Pertama, Edwin Hubble menemukan pada tahun 1929 bahwa galaksi bergerak menjauh dari bumi dengan kecepatan yang lebih tinggi semakin jauh dari bumi. Penemuan ini mendorong Lemaitre untuk mengembangkan teorinya. Jika galaksi semakin jauh sekarang, mereka pasti lebih dekat sebelumnya, bahkan untuk dikompresi bersama dalam titik padat tak terbatas. Teori kontra terkemuka adalah model Steady State, yang mengusulkan bahwa materi baru diciptakan saat galaksi bergerak lebih jauh, sehingga alam semesta tetap dalam keadaan keseimbangan relatif yang kekal dan tidak membutuhkan awal. Pada tahun 1964, radiasi latar belakang kosmik, yang diprediksi oleh Teori Big Bang sebagai sisa-sisa ledakan purba, ditemukan. Penemuan baru pada tahun 1990-an dan seterusnya terus memvalidasi Teori Big Bang. Para ilmuwan sekarang secara universal menerima premis radikal yang dikemukakan oleh Lemaitre hampir seratus tahun yang lalu: alam semesta kita memiliki awal.

Ateis akan sering membuat klaim bahwa sains telah menyangkal agama. Seperti yang telah dicatat oleh Peter Kreeft, sains tidak menyangkal satu pun dogma agama apa pun. Sains adalah sarana yang berguna untuk belajar tentang dunia material. Sains tidak dapat membuat klaim apa pun tentang dunia supranatural. Namun, bukti ilmiah dapat mengarahkan kita ke arah kepercayaan kepada Tuhan. Big Bang tidak membuktikan keberadaan Tuhan tetapi dengan kuat menunjuk ke arah itu. Alam semesta memiliki awal, dan awal membutuhkan penyebab.

#BigBang #catholicism #science #atheism

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Blog Archive