Cerita dan refleksi seputar rutinitas harian seorang imam katolik. Viva Christo Rey!

Sabtu, 15 Februari 2025

Makna "Marilah mengarahkan Hati kepada Tuhan" dalam Misa


Misa dipenuhi dengan momen-momen yang mendalam dan sakral, namun beberapa bagian terkadang diabaikan atau dianggap sebagai rutinitas. Salah satu momen tersebut adalah ketika imam berseru, "Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan," dan umat menjawab, "Sudah kami arahkan." Meskipun kata-kata ini diucapkan sebagai bagian dari liturgi, kata-kata ini mengandung makna yang lebih dalam yang layak untuk direnungkan.


Pertukaran ini merupakan undangan—dorongan dari imam bagi setiap orang yang hadir untuk mengalihkan fokus mereka dari kekhawatiran sehari-hari kepada Tuhan, meskipun hanya selama Misa. Hidup ini penuh dengan kekhawatiran—stres, ketidakpastian, pergumulan pribadi—tetapi momen ini adalah pengingat untuk mengesampingkannya dan mengarahkan hati kita kepada yang ilahi. Ini tidak berarti mengabaikan masalah kita sepenuhnya, tetapi mendedikasikan waktu ini untuk hadir sepenuhnya bersama Tuhan.

St. Cyril dari Yerusalem menggambarkan momen ini sebagai panggilan untuk mengesampingkan gangguan duniawi dan mengalihkan perhatian kita kepada Tuhan yang penuh belas kasihan. Meskipun wajar jika pikiran kita melayang pada masalah sehari-hari, bagian Misa ini merupakan kesempatan untuk secara sadar mengangkat pikiran dan hati kita menuju rasa syukur dan persekutuan dengan Tuhan. Imam kemudian melanjutkan, "Marilah bersyukur kepada Tuhan Allah kita," menekankan bahwa kita memiliki banyak alasan untuk bersyukur—entah atas rahmat yang kita terima, pengampunan yang diberikan kepada kita, atau kasih yang menyambut kita sebagai anak-anak Tuhan.

Setiap orang datang ke Misa dengan membawa beban—pergumulan keluarga, tekanan finansial, kehilangan pribadi, atau tantangan lainnya. Namun, ketika imam mengundang kita untuk "mengangkat hati kita," itu merupakan kesempatan untuk mempercayakan kekhawatiran tersebut kepada Tuhan, meskipun hanya untuk saat itu. Dengan melakukannya, kita membuka diri terhadap kehadiran-Nya, kedamaian-Nya, dan kemungkinan transformasi. Tuhan mendengarkan, dan membiarkan diri kita hadir sepenuhnya pada saat itu dapat mengubah perspektif kita, membawa pembaruan dan harapan.

#misa #ekaristi #gerejakatolik #imankatolik

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Blog Archive