Cerita dan refleksi seputar rutinitas harian seorang imam katolik. Viva Christo Rey!

Sabtu, 13 April 2024

MENJADI SAKSI KRISTUS YANG HIDUP - MINGGU PASKAH III

 

Pendahuluan: Tema umum bacaan hari ini adalah tantangan untuk menyesuaikan hidup kita dengan kehadiran hidup Tuhan yang bangkit seiring dengan semakin hari kita semakin sadar akan kehadiran Roh Kudus-Nya di dalam diri kita dan di sekeliling kita. Kesadaran ini hendaknya memperkuat pengharapan kita akan janji-janji-Nya, membawa kita pada pertobatan sejati atas dosa-dosa kita dan pembaharuan hidup kita, serta menuntun kita untuk memberikan kesaksian tentang Kristus melalui karya amal kita. Bacaan tersebut juga mengingatkan kita bahwa tujuan penderitaan, kematian, dan Kebangkitan Yesus adalah untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita.

 

Pelajaran Kitab Suci: Bacaan pertama, diambil dari Kisah Para Rasul, memberikan kita khotbah kedua Petrus yang ditujukan kepada jemaat Yahudi di Serambi Salomo di Yerusalem. Petrus dengan tegas menunjukkan bagaimana nubuatan mesianis telah digenapi melalui Yesus yang disalib dan bangkit serta menantang orang-orang Yahudi untuk bertobat dan berpaling kepada Tuhan sehingga dosa-dosa mereka dapat dihapuskan. Dalam bacaan kedua, Yohanes menjawab keraguan yang ditimbulkan oleh para bidat pada masanya, dengan menegaskan doktrin dasar Kristen bahwa kematian Yesus adalah pengorbanan yang dipersembahkan sebagai penebusan dosa-dosa kita. Injil hari ini menggambarkan penampakan Yesus pada malam Kebangkitan-Nya kepada para rasul-Nya yang berada di Ruang Atas yang terkunci, yaitu Senakel. Kita melihat Yesus menghilangkan keraguan para rasulnya tentang Kebangkitan-Nya dengan mengundang mereka untuk menyentuh-Nya dan dengan memakan sepotong ikan matang. Yesus menjelaskan bagaimana nubuatan telah digenapi dalam dirinya. Kemudian dia menugaskan mereka untuk memberikan kesaksian tentang Dia dan memberitakan “pertobatan dan pengampunan dosa dalam nama-Nya” setelah menerima Roh Kudus.

 

Pesan-pesan kehidupan: 1) Kita perlu berbagi “Pengalaman Ruang Atas” para rasul dalam Misa Kudus: Yesus yang sama, yang di Ruang Atas, Ruang Senakel, mempersiapkan para murid untuk misi khotbah dan kesaksian mereka, hadir bersama kita dalam perayaan Ekaristi. Dalam “Liturgi Sabda” Allah, Yesus berbicara kepada kita. Dalam “Liturgi Ekaristi,” Yesus menjadi makanan dan minuman rohani kita. Oleh karena itu, adegan Injil hari ini diulangi setiap hari Minggu di altar paroki kita. Seperti para murid mula-mula, kita berkumpul untuk bertobat dari dosa-dosa kita, mengungkapkan rasa syukur kita atas berkat yang diterima, mendengarkan firman Tuhan, dan mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan bersama dengan permohonan kita dan pemberian-Nya berupa Roti dan Anggur yang disucikan. Kita juga mengonsumsi makanan rohani yang Yesus sediakan, sehingga memperoleh kekuatan yang diperlukan untuk membagikan pesan Kristus kepada seluruh dunia, terutama dengan menjalani kehidupan Kristen yang transparan. 2) Yesus membutuhkan kita sebagai saksi untuk melanjutkan misinya. Yesus membutuhkan pengikut yang dipenuhi Roh untuk menjadi mata, telinga, tangan, dan kaki-Nya, untuk memberikan kesaksian akan kasih, belas kasihan, dan pengampunan-Nya melalui interaksi kita dengan saudara dan saudari kita. 3) Kehidupan kita sehari-hari dimaksudkan sebagai sarana bagi kita untuk mengalami dan membagikan kebangkitan Tuhan kepada orang lain. Sama seperti para murid mengalami kebangkitan Tuhan dalam komunitas mereka, marilah kita belajar mengenali kehadiran Yesus di rumah kita sendiri, pusat layanan sosial, fasilitas perawatan, rumah sakit, tempat kerja, dan sekolah. Yesus ingin kita menjadi sebuah komunitas yang berbagi dan peduli, sebuah komunitas yang tahu bagaimana mengenali Yesus di antara orang-orang miskin, yang terpinggirkan, yang sakit – yaitu semua orang.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget